Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini membahas tentang “PENAMBAHAN LAYANAN WIFI OLEH PT.KAI PADA KERETA API ”
Makalah ini membahas tentang tersedianya layanan WIFI bagi pelanggan kereta api, ini bertujuan untuk mempermudah para pengguna kereta yang mungkin ingin berselancar di internet menggunakan layanan WIFI saat berada dikereta api.
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah informasi tentang bagaimana kita menggunakan WIFI dikereta api.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Depok,Desember 2010
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Teknologi Informasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan sosial saat ini. Teknologi Informasi berkembang dengan cepat setiap harinya sehingga pada saat ini telah mencapai generasi baru dimana manusia dapat saling berkomunikasi dengan satu sama lain dimana saja dan kapan saja. Termasuk di dalamnya media komputer dan telekomunikasi. Hal tersebut tentu sangat mendukung berkembangnya internet. Internet merupakan salah satu media penyampaian informasi jarak jauh. Berdasarkan data yang dikeluarkan www.internetworldstat.com pengguna internet di Indonesia sekitar 30 juta jiwa dan sebagian pengguna internet berasal dari kalangan pendidikan termasuk kalangan mahasiswa di dalamnya. Mahasiswa sebagai generasi pemuda penerus bangsa harus familiar dengan internet yang berguna sekali untuk pembangunan nasional.
Untuk mengakses internet diperlukan media yaitu dengan kabel dan tanpa kabel atau biasa kita sebut nirkabel atau wireless atau wifi . Wifi adalah teknologi jaringan dengan tidak menggunakan kabel, yaitu melakukan hubungan komunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel. Gelombang elektromagnetik yang dipakai yaitu gelombang radio dan infra merah melakukan komunikasi data dengan menyalurkan data dari satu titik ke titik yang lain dengan frekuensi tertentu. (Yang, 2003)
Teknologi wireless ini telah berkembang pesat yang bisa kita lihat yaitu banyaknya infrastruktur, sarana dan prasarana wireless yang digunakan dalam hal akses internet. Perkembangan teknologi wireless dapat dilihat pada perkantoran, pertokoan, pabrik, sekolah, kampus, dan bahkan kafe dan tempat makan telah terpasang Access Point (AP) untuk menghubungkan ke internet. Akses internet yang kian berkembang pesat membuat sebagian besar mahasiswa akan merasa hampa tanpa internet. Ibaratnya, sedetik saja mereka tak bisa lepas dari internet. Bahkan kebutuhan akan akses internet bisa melampaui kebutuhan primer seperti makan.
Di dalam dunia kampus perkembangan teknologi wireless juga merajalela, hal itu bisa dilihat pada Access Point (AP) yang dipasang pada tiap jurusan, kantor dan perpustakaan. Hanya dengan bermodal laptop atau handphone yang telah memiliki fasilitas wireless maka kita dapat menikmati teknologi wireless dimanapun dan kapanpun. Nah kali ini topiknya adalah WIFI ini akan dipasang pada kereta api agrobisnis Indonesia. Dari topik inilah saya akan membahas lebih lanjut pada bab pembahasan.
Untuk mengakses internet diperlukan media yaitu dengan kabel dan tanpa kabel atau biasa kita sebut nirkabel atau wireless atau wifi . Wifi adalah teknologi jaringan dengan tidak menggunakan kabel, yaitu melakukan hubungan komunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel. Gelombang elektromagnetik yang dipakai yaitu gelombang radio dan infra merah melakukan komunikasi data dengan menyalurkan data dari satu titik ke titik yang lain dengan frekuensi tertentu. (Yang, 2003)
Teknologi wireless ini telah berkembang pesat yang bisa kita lihat yaitu banyaknya infrastruktur, sarana dan prasarana wireless yang digunakan dalam hal akses internet. Perkembangan teknologi wireless dapat dilihat pada perkantoran, pertokoan, pabrik, sekolah, kampus, dan bahkan kafe dan tempat makan telah terpasang Access Point (AP) untuk menghubungkan ke internet. Akses internet yang kian berkembang pesat membuat sebagian besar mahasiswa akan merasa hampa tanpa internet. Ibaratnya, sedetik saja mereka tak bisa lepas dari internet. Bahkan kebutuhan akan akses internet bisa melampaui kebutuhan primer seperti makan.
Di dalam dunia kampus perkembangan teknologi wireless juga merajalela, hal itu bisa dilihat pada Access Point (AP) yang dipasang pada tiap jurusan, kantor dan perpustakaan. Hanya dengan bermodal laptop atau handphone yang telah memiliki fasilitas wireless maka kita dapat menikmati teknologi wireless dimanapun dan kapanpun. Nah kali ini topiknya adalah WIFI ini akan dipasang pada kereta api agrobisnis Indonesia. Dari topik inilah saya akan membahas lebih lanjut pada bab pembahasan.
1.2 Tujuan
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui informasi tentang pemasangan WIFI di kereta api
2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif yang ditimbulkan selama adanya WIFI di kereta api
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN WIFI
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas Internet menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia. Saat ini wifi sangat banyak diminati oleh masyarakat. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”.
2. Biaya pembangunannya yang relatif murah. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun suatu hotspot berkisar 3.000.000 rupiah. Murahnya biaya tersebut membuat menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia. (Anca, 2008)
1. Kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”.
2. Biaya pembangunannya yang relatif murah. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun suatu hotspot berkisar 3.000.000 rupiah. Murahnya biaya tersebut membuat menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia. (Anca, 2008)
Dengan semakin melesatnya teknologi di era modern ini, maka saya akan membahas tentang salah satu topik yang sedang hangat dibicarakan saat ini, dan topik saya kali ini berkaitan dengan teknologi informasi yang sedang melaju pesat di semua belahan bumi. Topik yang saya ambil adalah tentang pemasangan layanan WIFI oleh PT.KAI di beberapa kereta api agrobisnis Indonesia.
2.2 KERETA API MENGGUNAKAN LAYANAN WIFI
Di era modern ini banyak sekali kemajuan teknologi yang mempermudah kerja manusia, contohnya sudah adanya laptop, yaitu komputer yang bisa dibawa kemana saja yang bisa membantu pekerjaan manusia lalu internet sebagai media untuk kita mencari berbagai informasi yang masih hangat diperbincangkan. Salah satunya yang ingin saya bahas di sini adalah layanan WIFI yang akan dipasang dikereta api agrobisnis sebagai media untuk mempermudah para pengguna layanan browsing di internet saat mereka berada di kereta api.
Mulai tahun ini PT Kereta Api Indonesia akan menambah layanan untuk pelanggan di dalam kereta api dengan memasang jaringan WiFi. Sebagai pilot project, WiFi akan dipasang di dua rangkaian kereta, yaitu di kereta Argo Parahyangan dan Argo Jati. Belum ada informasi apakah layanan WiFi ini akan gratis atau berbayar. Yang pasti, untuk mendukung jaringannya, PT KA menggandeng PT XL Axiata sebagai provider. Penandatanganan kerja sama berlangsung di Jakarta, Rabu (8/11/2010), oleh Direktur Commerce XL Joy Wahjudi dan Direktur Komersial PT KAI Sulistyo Wimbo Hardjito.
Kerja sama ini juga meliputi sejumlah hal, yaitu antara lain penyediaan telepon umum gratis (TUG) di stasiun-stasiun kereta, pemesanan dan pembelian karcis kereta api melalui layanan XL Tunai, serta penempatan branding di dalam kereta. Sementara itu, kedua pihak juga terus menjajaki kemungkinan pengembangan konten Kereta Api Mobile Application (Kabila) untuk pelanggan XL agar lebih mudah memperoleh informasi pemesanan tiket dan jadwal kereta api.
Direktur Komersial PT KAI Sulistyo Wimbo Hardjito mengungkapkan bahwa ini adalah bentuk layanan tambahan kami kepada para pengguna jasa kereta api, diharapkan mereka semakin nyaman selama menunggu di stasiun dan di atas kereta api selama perjalanan sampai ke tujuanXL bakal meningkatkan kualitas jaringannya, baik di dalam gerbong maupun stasiun kereta, antara lain penambahan multi-protocol label switching (MPLS) di unit-unit PT KAI, yang saat ini sudah meliputi 140 lokasi, dan sisanya lebih kurang 374 lokasi lagi. Dengan sarana dan jaringan komunikasi yang memadai ini, PT KAI akan dapat segera mengembangkan jaringan online antarstasiun dan kantor cabang, yang antara lain dapat dimanfaatkan bagi penyediaan layanan pemesanan dan pembayaran tiket secara elektronik.
2.3 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMASANGAN WIFI DI KERETA API DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Dampak positif dari pemasangan WIFI di kereta api dalam kehidupan bermasyarakat adalah :
1. Mempermudah masyarakat, khususnya para pengguna transportasi kereta api untuk browsing internet dengan gampang dan efisien selama dikereta api.
2. Menjadikan masyarakat merasa tidak bosan dan senang saat berada dalam kereta api.
3. Saling menguntungkan antara pihak yang terlibat didalamnya , yaitu PT.KAI ,provider yang dipakai dan juga masyarakatnya sendiri
Dampak negatifnya dari pemasangan WIFI di kereta api dalam kehidupan masyarakat adalah :
1. Penyalahgunaan pemakaian WIFI untuk hal hal yang tidak diinginkan seperti menyalahgunakannya untuk melihat situs porno dan tindak kekerasan.
2. Dapat mengganggu sinyal dalam kereta api.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dengan adanya pemasangan WIFI ini jadi mempermudah masyarakat dan menjadikan tingkat kejenuhan masyarakat ketika berada dikereta api menjadi berkurang. Jadi pemasangan WIFI ini sangat menguntungkan bagi PT KAI, provider yang digunakan dan masyarakat itu sendiri.
3.2 SaranPembaca diharapkan tidak hanya mengacu pada makalah ini saja, tetapi pembaca harus kreatif dalam pencarian sumber ditempat lain dan dari buku buku yang menyangkut makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Teman Universitas Gunadarma lagi ngadain lomba fotografi nih,
BalasHapusbuat info lengkap lihat disini ya...
http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755